Pastikan Anda Baca Juga
Pernah dengar cincau kan ataupun ada yang pernah mencoba makannya. Setahu saya cincau itu ada 2 jenis warnanya ada yang hitam yang sering kita dapat pada saat puasa ataupun untuk campuran es campur yang kita sebut dengan Cao. Satu lagi cincau hijau,
cincau ini sudah jarang kita jumpai. Atau sudah tidak popular lagi
untuk di jadikan minuman segar, ini bisa kita buktikan dengan Fauziyah anak saya yang
tidak tau apa itu cincau hijau dan belum pernah dia minumnya, kalau
cincau hitam ataupun Cao sering dilihatnya tercampur dalam es campur
ataupun es cao itu sendiri, tapi Fauziyah tidak begitu menyukainya.
Sewaktu kecil, saya paling senang membeli cincau hijau yang sering lewat di depan rumah, di bawa pake pikulan dan bapak penjualnya akan membunyikan gelas teng…..teng….cincau…… pastilah aku langsung minta uang sama mama untuk membeli cincau. Terkadang sampai menangis kalo nggak di kasih karena bisa tiap hari minta cincau.
Seiring berjalannya waktu, cincau pun terlupakan, sudah semakin banyak jenis minuman yang ada. Dulu saya masih sering membuat cincau/cao dari daunnya langsung. Cincau dapat dibuat dari daun yang menjalar dan dari cincau laut yang daunnya dari pohon yang besar.
Kali ini anak-anak SDIT Wahdatul Ummah Metro kelas 4 belajar membuat Cincau dari daun yang besar-besar sekalian membuat pewarna alami dari dedaunan. Berikut ini foto-fotonya :
Sekedar informasi untuk membuat pewarna alami dapat diperoleh dari keterangan berikut ini :
Sewaktu kecil, saya paling senang membeli cincau hijau yang sering lewat di depan rumah, di bawa pake pikulan dan bapak penjualnya akan membunyikan gelas teng…..teng….cincau…… pastilah aku langsung minta uang sama mama untuk membeli cincau. Terkadang sampai menangis kalo nggak di kasih karena bisa tiap hari minta cincau.
Seiring berjalannya waktu, cincau pun terlupakan, sudah semakin banyak jenis minuman yang ada. Dulu saya masih sering membuat cincau/cao dari daunnya langsung. Cincau dapat dibuat dari daun yang menjalar dan dari cincau laut yang daunnya dari pohon yang besar.
Kali ini anak-anak SDIT Wahdatul Ummah Metro kelas 4 belajar membuat Cincau dari daun yang besar-besar sekalian membuat pewarna alami dari dedaunan. Berikut ini foto-fotonya :
![]() |
Seru abis.... |
![]() |
Asik deh..... |
![]() |
Ayo peras daunnya biar keluarwarnanya... |
![]() |
Senangnya belajar membuat pewarna dan cincau |
Sekedar informasi untuk membuat pewarna alami dapat diperoleh dari keterangan berikut ini :
Berdasarkan
komponen zat pewarnanya, pewarna alami dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
·
Karotenoid:
isoprenoid dan derivatnya.
KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya
digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng
dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin
diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis
dan sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan salad
dressing.
·
Klorofil
dan senyawa heme: pigmen porphyrin.
KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak
digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan.
Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk
dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna
hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau
yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
·
Antosianin:
2-fenilbenzopyrylium dan derivatnya.
ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak
terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang
sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah
apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi
jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur
menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen
antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman
(sari buah, juice dan susu).
·
Pewarna
tumbuhan lainnya: betalains, cochineal, riboflavin dan kurkumin.
KURKUMIN, berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur
sekaligus pemberi warna kuning pada masakan yang kita buat.
·
Melanoidin
dan karamel: terbentuk selama proses pemanasan dan penyimpanan.
KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari
hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel
terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk
minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel kering.
Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah
kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol.
Pembuatan bahan warna alami sebenarnya sangatlah
mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami ditumbuk, dapat
pula menggunakan blender atau penumbuk biasa dengan sedikit ditambah air, lalu
diperas dan saring dengan alat penyaring. Agar warnanya cerah dapat ditambahkan
sedikit air kapur atau air jeruk nipis. Setelah diperoleh air perasan pewarna,
lalu disimpan di dalam lemari es atau freezer jika menginginkan disimpan lebih
lama.
Pewarna alami untuk makanan:
·
Batang
Secang memberikan warna merah.
·
Buah
kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan
·
Bunga
Belimbing sayur menghasilkan warna merah
·
Bunga
Telang berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia. Warna biru
keunguannya dapat digunakan sebagai pewarna alami biru pada penganan
·
Cabai
merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang
menjadikan warna merah pada makanan
·
Daging
Buah Kluwak memberi warna hitam
·
Daun
Katuk menghasilkan warna hijau
·
Daun
Pandan menghasilkan warna hijau
·
Daun
Suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau pd makanan
·
Gula
merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan,
·
Kunyit
(Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna
kuning pada makanan.
·
Kulit
Bunga Rosella menghasilkan pewarna merah
·
Ubi
ungu untuk warna ungu
·
Wortel,
beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning pd makanan
Pewarna alami untuk Tekstil
·
Akar Harendong
digunakan campuran dalam warna merah, daunnya sebagai campuran dalam pemberian
warna lembayung; dan buahnya memberi warna hitam pada kain.
·
Biji jelawe memberi warna hitam
·
Buah Jambu mete digunakan untuk membuat tinta penandaan (marking ink) dan untuk
menghitamkan rambut.
·
Buah manggis menghasilkan warna ungu
·
Buah
rambutan yang masih muda menghasilkan warna kuning
·
Bunga Kembang
sepatu menjadikan makanan
berwarna merah, dan dapat menghitamkan sepatu dan alis.
·
Bunga Kembang
telang memberi warna pada
makanan, tikar dan kain menjadi hijau-biru.
·
Bunga Safflower memberi warna pada sutra, katun atau linen menjadi merah-kuning.
·
Bunga srigading memberi warna kuning keemasan
·
Bunga tembelekan memberi warna
kuning pada sutra dan daging ayam.
·
Daging Buah Kelapa memberi warna hijau pada sutra.
·
Daun
gambir menghasilkan warna merah
·
Daun indigo menghasilkan Warna biru
·
Daun Jambu
biji digunakan sebagai campuran
dalam pemberian warna hitam pada sutra, katun dan tikar.
·
daun
jambu mede menghasilkan warna kuning
·
Daun
jati memberi warna merah kecoklatan
·
Daun Mangga memberikan warna kuning pada kain dan tikar.
·
Daun pulutan memberi warna abu2
·
Daun putri malu memberi warna kuning kehijauan
·
Daun Suji
digunakan mewarna makanan menjadi hijau.
·
Daun
tarum dapat menghasilkan warna biru
·
Daun, kulit buah alpukat memberi warna hijau
kecoklatan
·
Kayu Angsana
digunakan memberi warna merah pada katun, wol, kulit samak, bambu dan kayu
lain.
·
Kayu mahoni memberi warna coklat
·
Kayu Nangka memberi warna kuning pada katun dan sutra.
·
Kulit akar dan daun Jati digunakan untuk mewarnai tikar menjadi coklat-kuning.
·
Kulit
buah kenari menghasilkan warna cokelat
·
Kulit Buah Manggis
memberi warna kain menjadi hitam-coklat, dan warna kuning pada kain.
·
Kulit jengkol menghasilkan warna cokelat
·
kulit
kayu secang menghasilkan warna merah
·
Menteng memberi warna pada katun, kain linen, dan kotak cerutu menjadi
merah-kuning atau ungu.
·
Mundu: memberi warna coklat pada kain dan tikar.
·
Ranting
pinus bisa didapatkan warna abu-abu
·
Rimpang Kunyit memberi warna pada makanan, katun, dan kain sutra, tikar, dan
bagian-bagian kulit menjadi coklat-kuning.
·
Sedar merah memberi warna merah atau hitam pada tikar.
0 Komentar