Pastikan Anda Baca Juga
Mentoring Keislaman |
Salah satu kegiatan unggulan SDIT Wahdatul Ummah Metro adalah Mentoring Keislaman yang diberikan kepada peserta didik. Untuk kelas 1, 2 dan 3 dilaksanakan secara klasikal bersama guru kelas masing-masing pada hari Sabtu, sedangkan kelas 4, 5 dan 6 dilaksanakan pada hari Jumat setelah sholat Jumat dengan metode kelompok kecil dengan jumlah anggota 12 tiap kelompoknya dengan satu orang mentor/pembina/murobbi yang berasal dari guru atau mahasiswa yang aktif dalam kegiatan keislaman.
Kegiatan ini merupakan agenda wajib di seluruh Sekolah Islam Terpadu (SIT) di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia.
Bahkan alumni dari SDIT Wahdatul Ummah Metro yang melanjutkan ke sekolah negeri/swasta yang tinggalnya tidak jauh dari SDIT Wahdatul Ummah Metro terus melanjutkan mentoringnya dengan guru SDIT Wahdatul Ummah Metro sambil menambah hafalan Al Qurannya.
Setidaknya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam kegiatan ini, di antaranya :
1. Punya banyak teman,
Dengan ikut mentoring kita jadi punya banyak teman dan lebih
hebatnya lagi kita tidak keliru memilih lingkungan pergaulan. Karena
gaul kita adalah gaul yang bersih dan lurus. Jauh dari
perbuatan-perbuatan buruk apalagi sampai melanggar hukum (narkoba dan
sebagainya). Karena teman-teman kita adalah mereka yang tidak akan
menjerumuskan kita pada kerusakan melainkan mereka adalah teman sejati
yang mengajak dan mengingatkan kita agar selalu pada jalan kebaikan. Asyikkan?
2. Bisa jadi tempat curhat,
Di mentoring kita mendapatkan tempat curhat. Kita dapat sharing
tentang berbagai permasalahan baik yang bersifat umum maupun pribadi.
Sehingga akan terasa ringan rasanya beban yang ada bila telah
menceritakan permasalahannya pada orang lain. Dan mereka yang berada di
mentoring merupakan mereka yang dapat dipercaya untuk menyimpan
permasalahan kita serta memberikan solusi-solusi pemecahannya. Asyikkan?
3. Membentuk kepribadian yang utuh.
Alhamdulillah, kita bisa lebih mengenal karakter pribadi
kita dan kita dapat membenuk kepribadian kita agar menjadi pribadi yang
utuh (sholeh) dan bermanfaat bagi sesama. Dengan memahami jati diri kita
sebagai hamba Allah, kita akan lebih memahami akan makna hakiki dari
kehidupan ini. Peran-peran hidup yang kita jalani dan apa tujuan kita
hidup dimuka bumi ini. Kata lainnya jadi sering introspeksi diri. Asyikkan?
4. Hidup makin terarah
Mengapa tidak? Setiap pekan bahkan setiap saat kita selalu
mendapatkan masukan dan nasehat (kontrol) bagi setiap aktifitas kita.
Ibarat seorang pengendara yang disetiap jalan ada petunjuk lalu lintas,
tentunya akan mempermudah untuk mencapai tujuan. Dan tujuan hidup kita
pun jadi semakin terarah bilamana kita sering mendapatkan rambu-rambu
kehidupan. Dan ini hanya kita dapat di mentoring. Intinya kita selalu
mendapat kontrol baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Asyikkan?
5. Mendapat wawasan keislaman
Di dalam kegiatan mentoring, pemahaman wawasan Islam, Alhamdulillah
jadi bertambah, tidak hanya tahu tentang ibadah-ibadah yang sering
dilakukan seperti shalat, puasa ramadhan dan sebagainya tetapi juga
mendapatkan wawasan keislaman yang integral (utuh dan menyeluruh) yang
dapat menjadi pedoman dalam mengarungi hidup ini, Asyikkan?
6. Mendapatkan pahala.
So pasti, dengan ikut kegiatan mentoring berarti kita juga
sedang menuntut ilmu. Dan tentunya curahan pahala dan rahmat akan selalu
turun menyertai hambanya yang sedang menimba ilmu dan menambah wawasan
ajaran-Nya. Pahala yang tidak pernah terputus karena salah satu amal
yang pahalanya akan terus mengalir dan tidak pernah berhenti adalah ilmu
yang bermanfaat. Asyikkan?
Mungkin ini hanyalah sebagian dari keasyikan-keasyikan kita dalam
mengikuti mentoring. Keasyikan yang terkadang juga membuahkan hasil di
masa depan, seperti kisah Faiz diatas. Atau kisah seorang ibu yang
merasa bersyukur pernah aktif dikegiatan mentoring hingga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan kritis dari anaknya yang bersekolah di sebuah TK
Islam. Sehingga sering kita mendengar ucapan, ”Alhamdulillah dulu saya
ikut mentoring, coba kalau tidak, mungkin ....
0 Komentar