Pastikan Anda Baca Juga
S A M B U T A N
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-69 RI
Minggu, 17 AGUSTUS 2014
Assalamu’alaikum wr. wb.,
Selamat pagi, dan
Salam sejahtera.
Alhamdulillah,
marilah kita senantiasa
bersyukur ke hadirat
Illahi Rabbi, Tuhan Yang
Maha Esa, karena
berkat rahmat dan
hidayah-Nya, pada pagi
hari ini kita
dapat memperingati hari ulang
tahun kemerdekaan ke-69
negara kita, Republik
Indonesia, yang sama-sama kita cintai dan kita banggakan.
Mengawali
pidato saya, mengingat
kita masih berada
dalam susana Idul
Fitri 1435 H, maka
dengan ini, saya
atas nama pribadi
dan Kementerian, menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul
Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Hadirin yang saya hormati,Pada momentum
peringatan HUT Proklamasi
ke-69 ini, saya
tidak bosanbosannya kembali
mengajak para hadirin
untuk bersyukur sekaligus
memanjatkan doa ke hadirat
Tuhan Yang Maha
Esa agar para
pahlawan kusuma bangsa
dan para pemimpin yang
telah mendahului kita,
senantiasa dilimpahkan kasih
sayang dan ampunan serta
di tempatkannya di
tempat yang layak.
Sedang bagi kita
semua, mudah-mudahan Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa
menganugerahkan taufik, hidayah, dan kekuatan dalam mengisi
kemerdekaan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Kita
semua menyadari, bahwa
tantangan dan persoalan
yang kita hadapi
ke depan, sungguh jauh
lebih berat dan
rumit. Untuk itu,
kita harus mempersiapkan generasi yang
mampu mengelola dan
menjawab berbagai persoalan
dan tantangan tersebut sesuai dengan jamannya. Itulah mengapa,
anak-anak kita harus mendapatkan layanan
pendidikan yang semakin
terjangkau dan semakin
berkualitas. Mereka harus mendapatkan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier),
setinggi mungkin (stay longer) dan mampu menjangkau seluas mungkin, termasuk bagi yang tidak terjangkau (reach wider).
Sedikitnya
ada dua hal
yang sangat mendasar
terkait dengan layanan pendidikan. Pertama,
menyangkut akses untuk
mendapatkan layanan pendidikan, yang di dalamnya dipengaruhi oleh
ketersediaan dan keterjangkauan.
Beberapa
kebijakan dan program
seperti BOS untuk
pendidikan dasar dan menengah,
Pendidikan Menengah Universal
(PMU) atau wajib
belajar 12 tahun, Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi,
Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T,
Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan
tinggi negeri baru dan sekolah berasrama, merupakan upaya untuk meningkatkan
akses secara inklusif dan berkeadilan.
Alhamdulillah,
dengan berbagai kebijakan
tersebut, akses untuk
mendapatkan layanan
pendidikan telah meningkat
drastis. Sebagai contoh
Angka Partisipasi Kasar (APK)
untuk sekolah menengah pada
tahun 2004 hanya
49 %, dalam
kurun waktu 10 tahun,
naik menjadi 82
% pada tahun
2013. Demikian juga
untuk Perguruan Tinggi, tahun 2004 hanya 14.6 % naik menjadi
29.9 % pada tahun 2013.
Kedua,
terkait dengan kualitas
pendidikan yang dipengaruhi oleh kualitas guru, kurikulum dan
sarana prasarana. Pengembangan
kapasitas dan profesionalitas guru melalui
pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan mutlak diperlukan.
Dengan kapasitas dan profesionalitas itulah,
kita berharap kinerja
dunia pendidikan semakin
baik. Berdasar peningkatan kinerja
itu, kita tingkatkan
kesejahteraan dan perlindungan terhadap pendidik
dan tenaga kependidikan.
Alhamdulillah, dalam rangka
penerapan Kurikulum 2013, telah dilatih sekitar 1.3 juta guru.
Kurikulum 2013 yang kita terapkan secara bertahap
dan menyeluruh pada tahun ajaran
2014/2015, dimaksudkan untuk membekali
anak-anak kita agar
memiliki kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan secara utuh. Mereka
akan mampu berpikir
orde tinggi, kreatif
dan inovatif, berkarakter
mulia, cinta dan bangga menjadi
warga Indonesia.
Adapun,
penyiapan sarana dan
prasarana setidaknya bisa
memenuhi standar layanan minimal.
Sebagai contoh, selama
periode 2010-2014, telah
dilakukan rehabilitasi
249.688 ruang kelas
yang tidak layak,
dibangun 44.552 ruang kelas baru dan 3.189 unit sekolah baru. Dan tentu
masih banyak penyediaan sarana dan prasarana yang lain.
Itu
semua kita lakukan
sebagai upaya agar
anak-anak kita mampu
menjawab berbagai persoalan dan
tantangan sesuai dengan
zamannya, sekaligus menyiapkan generasi emas, menyongsong
kejayaan Indonesia 2045.
Tentu,
kita bersyukur dengan
berbagai capaian tersebut,
namun kita semua tentu
menyadari bahwa masih
banyak tantangan dan
persoalan yang harus
kita selesaikan.Hadirin yang saya hormati,Tahun ini, adalah tahun
terakhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. Kita semua menginginkan
dan berharap ada
keberlanjutan dan keberlangsungan dalam memberikan layanan
pendidikan dan kebudayaan.
Bahkan kita berharap
agar pemerintahan ke depan jauh lebih sukses. Untuk itu, sekarang
ini sedang dipersiapkan segala sesuatu
yang terkait dengan
apa saja yang
telah dicapai, persoalan
dan tantangan sesuai dengan lingkup tugas pokok dan fungsi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Akhirnya,
dalam kesempatan yang
baik ini, ijinkan,
saya untuk menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
seluruh pemangku kepentingan khususnya
keluarga besar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
atas kerja sama yang
sangat baik dalam
melaksanakan program-program kementerian. Sekaligus, saya
mohon pamit dan
memohon maaf atas
segala kekurangan dan kekhilafan. Sekali
lagi, mari kita
berikan dukungan penuh
kepada pemerintahan yang akan
datang serta kita
doakan mudah-mudahan bisa
memberikan layanan di
bidang pendidikan dan kebudayaan, jauh lebih baik.
Mudah-mudahan
Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa
senantiasa memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita,
dan apa yang
kita kerjakan selama
ini, dalam upaya mengisi
proklamasi kemerdekaan, dicatat sebagai bagian dari amal kebajikan.
Dirgahayu
Republik Indonesia, Dirgahayu
Negara Tercinta, Selamat
Hari Ulang Tahun ke-69
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Jayalah Dunia Pendidikan
dan Kebudayaan, Jayalah Bangsaku, dan Jayalah Negeriku.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
JAKARTA, 17 AGUSTUS 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
ttd,
MOHAMMAD NUH
0 Komentar