Pastikan Anda Baca Juga
Pernah anda jengkel ? Kemudian menakut-nakuti anak anda ? Hayo.... jawab dengan jujur ! Pasti sering !
Ketika anak menangis dan dengan segala upaya orang tua
berusaha untuk menenangkannya, apalagi ketika sedang berada ditengah-tengah
keramaian orang, kita sering melihat orang tua mengatakan kepada si anak :”Eh,
sudah diam, kalo masih nangis nanti ayah panggil pak polisi lo…” atau “Kalo
kamu nangis terus, ayah panggil pak dokter ya, biar disuntik, kamu mau disuntik
?” Anak tersebut akhirnya memang berhenti menangis atau merengek dan menuruti
kita tetapi bukan karena menuruti permintaan kita dari hatinya tetapi karena
takut dengan pak polisi atau dokter yang digambarkan oleh orang tuanya.
Dengan
pernyataan ancaman atau menakut-nakuti seperti itu, sebenarnya kita telah
menanamkan rasa tidak suka atau benci pada institusi atau orang atau profesi
atau pihak yang kita sebutkan. Anak akan tidak suka atau takut dengan
figur dokter/polisi. Pernyataan mengancam/menakuti akan semakin dipahami anak
sebagai kebohongan orang tua seiring perjalanan tumbuh kembang anak.
Sebaiknya berkatalah jujur dan berikan
pengertian dan penjelasan kepada anak seperti kita memberi pengertian kepada orang dewasa karena
sesungguhnya anak-anak juga mampu berpikir layaknya orang dewasa. Jika anak
minta dibelikan permen katakan padanya akibat yang dapat ditimbulkan pada gigi
dari pemanis buatan itu misalnya "Adek lupa ya, kemaren giginya sakitkan ?
Ayo coba, kenapa ? Karena makan permen kan ? Emangnya adek mau gak bisa tidur
dan makan seperti kemaren karena sakit gigi ?". Jika anak tetap memaksa,
katakanlah dengan penuh pengertian dan tataplah matanya, “Kamu boleh menangis,
tapi ayah tetap tidak akan membelikan permen.” Biarkan anak kita yang memaksa
tadi menangis hingga diam dengan sendirinya. Jangan
mudah menyerah. Jika
berada ditengah keramaian, tidak usah khawatir, toh kita sedang didalam proses mendidik
anak kita, jika
kiranya khawatir mengganggu ketenangan orang lain, cobalah menyingkir ketempat
yang agak sepi.~Semilir hati (disadur dari buku 37 kebiasaan orang tua
yang menghasilkan perilaku buruk pada anak)
So, Belajarlah untuk membuat kalimat singkat
padat jelas yang dipahami anak, setiap kali Anda menginginkan anak patuh pada
Anda. Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog, membaca buku, membaca artikel
yang terkait, dan banyak hal positif lainnya yang dapat mendukung ini.
Contohnya, anak Anda tidak mau menghabiskan makan. Cari cara supaya anak Anda
tertarik makan. Siapa tahu dia memang bosan dengan menu makanan hari itu. Atau
memang anak Anda sedang tidak enak badan. Carikan alternatif lain yang menarik
perhatiannya. Anda saja bisa kehilangan selera makan, apalagi anak, kan?
Begitu juga bila
Anda tidak ingin anak Anda masuk ke ruang kerja Anda, karena khawatir
berkas-berkas kerjaan Anda tidak aman. Anda bisa jelaskan bahwa di ruangan itu
banyak barang penting dan Anda bisa menawarkan alternatif ruangan lain untuk
bermain bagi anak Anda, supaya barang-barang penting itu tidak hilang. Anda
juga bisa menjelaskan apa akibatnya jika berkas-berkas itu rusak atau hilang.
Hari gini masih pakai
jurus menakut-nakuti anak supaya patuh? Anda sepertinya sudah ketinggalan jaman
1 Komentar
bener tuh mas bro....
BalasHapus